Kamis, 24 Maret 2016

AKU

AKU

Aku adalah seorang wanita yang hidup dalam kesederhanaan, tak lebih dan tak kurang.
seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta, berperawakan tinggi semampai dan berkulit kuning langsat.
memiliki hobi, minat dan sedikit bakat

cita-cita...
apapun cita-cita ku, intinya hanya satu "membahagiakan orang tua".

 
HANA SAKIYURAI in 先生、君が好き

Aku hidup dalam sejuta mimpi, seribu harapan, tapi hanya satu tujuan "bahagia"
apa arti bahagia? entahlah...
setiap orang punya makna sendiri dalam mengartikan kebagiaan,
ada yang menyangkutkan materi, cinta, tahta...jabatan?

yah...

setiap orang punya arti,
setiap orang punya cerita,
punya kisah

ketika kita kecil, orang selalu bertanya "Cita-citamu kalau sudah besar mau jadi apa?"
"Polwan"
"Karateka"
"Atlet Basket Profesional"
"Komikus"
"Animator"
"Jurnalis"

Dulu, banyak yang ku inginkan...
sampai bingung sebenarnya aku mau jadi apa. hehe
tapi,

kini, aku tidak bisa memastikan cita-cita ku
karena apapun cita-cita ku,
pada akhirnya

yang kuinginkan adalah, "mencapai kebahagiaan."dan sampai saat ini...kebahagiaan apa yang ku cari? entah lah.
aku tak tahu, kebagaiaan apa yang kucari, banyak orang berkata "Bahagia itu sederhana"
iya sederhana, chat inbox dibales gebetan...bahagia
orang yang kita suka punya perasaan yang sama dengan kita, itu bahagia.

tapi bukan itu, bukan itu kebahagiaan yang ku cari.
aku belum menemukannya,

aku ingin, setiap orang yang bersama ku, hadir dalam hidupku... merasa bahagia, nyaman.
aku ingin menjadi alasan mereka selalu tersenyum, menjadi alasan dari rasa bahagia yang haru.

Apapun cita-citaku, yang ku inginkan adalah membuat mereka bahagia, bangga, dan bersyukur
apapun cita-citaku, aku ingin mereka tersenyum lebar, aku ingin membalas letihnya mereka.
aku ingin membuat mereka bangga,
dengan apa?
dengan usaha
dengan pembuktian
aku ingin melakukannya

dan sedang ku lakukan.



Rabu, 23 Maret 2016

PERTEMUANKU (Part 1)

“PERTEMUANKU”
Karya : Mhala Savitri


28 Juli 2010 pukul 13:00 WIB Bel pulang sekolah berbunyi.  Aku yang lebih awal keluar kelas menunggu sahabat ku Putri yang belum keluar dari kelasnya.
Ketika menunggu di depan gerbang Ruang Guru, tiba-tiba datang empat orang menghampiri ku. Ia Rara beserta ke tiga temannya yang saat itu belum aku tahu namanya. ”hai Mei, kamu lagi apa?” sapa Rara pada ku “eh..? Rara, aku lagi nungguin Putri dia belum keluar dari kelasnya” “oh gitu… “
Sambil menunggu aku berbincang-bincang dengan Rara “oh iya Mei aku hampir lupa, kenalin ini teman ku Dina..” “Hai Mei, saya Dina Irnawan” kata orang  itu memperkenalkan dirinya “iya saya Meila Vitria” kami pun berjabat tangan. “oh iya, ini juga Neni sama Ganda..” kata Rara melanjutkan “hai..” kata mereka berdua berbarengan “hai juga hehehe..” jawab ku sambil tertawa kecil.
Setelah itu kami mengobrol bersama di depan gerbang. Namun tidak lama kemudian datang seorang mahasiswa yang mengenakan kemeja blaster hitam-putih dari arah kelas Delapan G menghampiri kami.

Teman – teman baru ku spontan terkejut dan senang kegirangan melihat sosok yang menurut mereka tak asing lagi, berbeda dengan ku yang hanya sedikit tersenyum dan bertanya-tanya dalam hati ‘itu siapa ya??’. Dari ke empat teman ku Dina lah yang paling kegirangan dan senangnya tak main. ”Pak Vyan…” sapa Dina sambil memasang senyum lebar yang genit “Ooh… Dina sedang apa? Kok belum pulang?” tanya orang yang dipanggil Pak Vyan tersebut “belum pak, ini Dina lagi ngobrol-ngobrol dulu hehehe..” jawab Dina sambil tertawa kecil.
pembicaraan Dina dengan Pak Vyan itu pun berlanjut. Aku hanya menyaksikan keseruan mereka tertawa bersama karena aku tidak mengenal orang itu. Bahkan ketika mereka sedang asyik berbicara terkadang aku mengalihkan pandangan ku pada jalan yang nanti di lalui oleh Putri ‘duh… kok Putri belum keluar sih??! Lamanya, padahal kelas lain sudah kosong..’ gerutu ku mulai kesal.
Masih menunggu Putri yang belum juga keluar dari kelasnya tiba-tiba Pak Vyan yang sedang berbicara dengan Dina bertanya pada ku, “kalau kamu? Kamu punya facebook?” “punya” jawab ku singkat “oh ya? Apa nama facebooknya?” Tanya orang itu lagi “nama facebook ku Mayoumi Naya” jawab ku begitu “apa? Mayo??” sambil bertanya sekali lagi “bukan Mayo, tapi em a Ma, ye o yo, u, em i en a, ye a…MAYOUMI NAYA” jawab ku sambil mengejah “ohh..ya sudah nanti saya add” kata orang itu lagi.
Lalu Dina bertanya “Pak, Dina minta alamat e-mail bapak boleh?? Biar Dina lebih gampang gitu nyari akun bapak” sambil tersenyum “oh..boleh-boleh” “coba bapak pinjam bolpointnya, boleh?” lanjut orang itu “oh ya oke pak, eh Mei pinjam pulpen kamu dong, bentaaar..aja” beralih kepada ku “hmmm dasar” eluh ku “hehehe tenang cuma sebentar kok” kata Dina pada ku “nih..” sambil memberikan bolpoint pada Dina ”thanks” kata Dina senang. “Ini pak bolpointnya” sambil tersenyum manis memberikan bolpoint itu pada orang tadi “iya makasih tapi di mana bapak menulis e-mailnya?” Tanya orang itu kembali “nih pak, di tangan Dina aja!!” jawab Dina sambil mengulurkan tangan kanannya “okey” jawab orang itu singkat.
Lalu di tulislah e-mail itu di tangan Dina aku pun melirik alamat e-mail itu secara diam-diam. Maklum aku kan tidak mengenal orang itu dan baru kali ini kenal. “wah..makasih ya pak!” kata Dina dengan senangnya ”iya sama-sama Dina cantik” balas orang itu dengan gombal, aku hanya tersenyum mendengar gombalannya.
Satelah selesai orang itu bertanya kembali “kalo facebook Dina tadi apa tuh namanya? Mr. lupa Dina Irnawan kah?” Tanya orang itu “bukan pak, facebook Dina namanya Dina Imvts, pake “Vi” ya pak ‘Imvts’nya! terus photo profilnya anak kucing..” jawab Dina menjelaskan “Ooh.. okey okey nanti Mr. add deh..” kata orang itu sambil tersenyum.


Tak lama kemudian datang Putri menghampiri ku “Putri..!! kok baru keluar sih?? lama banget..! udah dari tadi nih aku nunggu..!!” spontan aku bilang  begitu pada Putri “iya iya..maaf Mei, tadi buku paket ku diambil terus di sembunyikan sama yang lain, kesal banget aku nyarinya makanya lama..” Jawab Putri menjelaskan “hmm..Iya, tapi aku yang lebih kesal” timpal ku “iya deh Mei maaf..” sambil memasan wajah sedih. “Yaudah sekarang kita pulang yuk, aku masih kesal sama yang tadi” lanjut Putri “Yaudah” jawab ku singkat. “Pak, Dina, aku duluan ya” kata ku berpamitan dengan mereka berdua karena Rara dan yang lainnya sudah pulang. “Iya..hati-hati Mei” jawab Dina dengan sedikit melambai aku pun bergegas pergi dari tempat Dina dan Pak Vyan itu berdiri. Namun sudah setengan jalan Pak Vyan sedikit berteriak “Bolpointnya!!”  aku yang mendengar teriakan itu teringat akan bolpoin yang di pinjang oleh Dina, Dina pun baru menyadarinya. Aku pun menghampiri mereka berdua “Ini Bolpointnya..thank you” katanya pada ku “sama-sama” jawab ku. “oh ya, ngomong-ngomong nama kamu siapa?” Tanya orang itu tiba-tiba “Nama saya?” Tanya ku meyakinkan “iya.. nama kamu siapa?” Tanya orang itu sekali lagi “Ooh.. ya, nama saya Mei…” Gyuuuuut! kata-kata ku terpotong karena seketika tangan ku di tarik oleh Putri “ehhh…??!! apaan sih Put?! sakit tau…!!” kata ku kesal “udah hayu.. katanya udah lama nunggu” jawabnya mulai terburu-buru “eh..eh..eh.. engke heula atuh Put, akukan belum ngasih tahu nama ku” kata ku sambil mencoba melepas pegangan Putri “ihh.. udahsih.. itumah gampang, Pak gurukan bisa tanya teman-teman kamu Mei..!!” jawab Putri dengan nada sedikit tinggi.
“Idihh..??!!” eluhku pada Putri ‘hmm..tapi enggak apa-apa deh yang penting aku udah punya alamat e-mailnya.. hehe’ kata ku dalam hati sambil tersenyum kecil “maaf saya duluan..” kata ku pada orang tadi dan Dina “eh, tung,tunggu dulu  nama kamu…??!!” kata orang itu pada ku. Tapi aku tidak menjawabnya karena tangan ku terus di tarik hingga berlalu dari tempat mereka berdiri.

. . .

Sesampainya di rumah aku langsung mengganti pakaian ku kemudian menyalakan komputer  dan membuka facebook, lalu mencari akun facebook orang tadi melalui e-mail yang sempat ku ingat dari tangan Dina “wahh..! ketemu..!!” tiba-tiba dengan girangnya “coba aku intip profilnya..” “hmm.. photo profilnya lumayan..” kata ku sambil tersenyum kecil “tapi.. temannya baru ada 36 orang..” lanjut ku ”aku add duluan ahh.. hehehe lumayan untuk tambah-tambah teman di facebook” lanjut ku lagi.
“Meila..!! makan siang dulu atuh, baru nanti facebookkan lagi!” terdengar suara mamah ku yang sudah afal akan kegiatan ku setelah pulang sekolah “iya mah,okey..!” kataku spontan. Setelah makan siang aku kembali membuka facebook seperti biasa kegiatan ku ketika membuka facebook adalah melihat-lihat profil dan status-status yang di buat teman-teman ku “hmm.. membosankan enaknya ngapain ya??” Tanya ku pada diri sendiri “oh iyaa, cari facebooknya Dina ahh..” lanjut ku setelah mengingat-ingat “kalau tidak salah, tadi Kata Dina nama facebooknya Dina Imvts, terus photo profil anak kucing hmm.. cari ahh.. mudah-mudahan ketemu” kata ku, setelah beberapa menit mencari ”Horee..!! ketemu lagi..! asiiikk… aku dapat laginih.. cihuuuuyyy..!!” seru ku setelah menemukan akun Dina “nah.. sekaraang tinggal di add dan menunggu konfirmasi dari Dina” lanjut ku sambil tersenyum lebar.

. . .


Jumat, 18 Maret 2016

KADANG


TERKADANG bahkan seringkali, realita tak seindah ekspektasi. apa yang kita harapkan belum tentu tak seindah bayangan, terkadang ada saja beberapa hal yang membuat rencana kita terasa berbeda, gagal atau apalah itu namanya. tapi pernah 'kah berpikir bahwasanya segala sesuatu telah tuhan yang atur? Tuhan telah mengatur sedemikian rupa hingga akhirnya kita mampu berpikir bahwa apa yang kita rencanakan belum tentu baik dan sempurna. tapi tuhan telah memperbaiki dengan caraNYA. Bahagia itu bukan milik mereka yang mempunyai segalanya, namun bahagia adalah milik bagi mereka yang senantiasa bersyukur. bayangkan, jika segala sesuatu yang kita rencanakan selalu berjalan baik atau selalu sesuai dengan apa yang direncanakan, kita takan pernah belajar, bahwa kecewa itu menguatkan. dari kesalahan, kita bisa mengintropeksi diri, "apa yang salah dari diri saya?" "kurangnya saya dimana?" atau "apa yang harus saya perbaiki?". dan seandainya segala sesuatu selalu berjalan mulus kita tidak akan pernah tahu bahwa segala sesuatu yang tak terduga itu menarik. misal, kita mengagumi seseorang dan orang tersebut menjadi kekasih kita bertahun-tahun, namun pada akhirnya laki-laki yang baru 3 bulan kita kenal jutru yang menjadi pendamping hidup kita selamanya. atau seseorang sering bergunta-ganti pasangan (dalam artian pacar) namun ujungnya ia menikah dengan sahabatnya sendiri. menarik bukan? sungguh rencana tuhan itu indah.

Bersyukur adalah cara kita menerima segala sesuatu dari Tuhan dengan baik, dengan bersyukur kita akan berpikir bahwa hidup kita lebih baik, meski tak berlimang harta dan tahta, tapi hidup tentram dan cukup. bahagia itu tak harus bermobil, bahagia itu tak perlu berlimangan harta, bahagia itu sederhana. cukup dengan hidup bersama dengan orang terkasih, hidup yang cukup dan tak berlebihan serta selalu mensyukuri segala nikmat yang telahNya titipkan pada kita. itu bahagia.