“Baru
liat wajah dia yang sesungguhnya...manis,
beberapa detik yang lalu Rush Mania
Vyan”.
. . .
"PERTEMUANKU"
Karya : Mhala Savitri
Minggu demi minggu ku rasakan hal yang tak biasa. Ada rasa
senang tapi ragu, senang karena semakin dan semakin akrab aku dengan Mr.vyan.
tapi ragunya aku takut perasaan ini bertepuk sebelah tangan.
Suatu ketika, aku sedang online di facebook dan
sedang balas-balas comment di selah satu status Mr.Vyan “hehe Meila bisa
aja, oh ya Mr. boleh minta nomer Mei ga?” tanyanya dalam komentarnya yang baru
“boleh, tapi buat apa Mr.?” tanyaku balik “yah Mr. sih Cuma mau tau aja, tapi
kalau ga boleh juga ga apa-apa” balas Mr.Vyan “Iih… kok bicaranya
begitu??” lalu ia balas “Iya Mr. sih nggak apa-apa, ya sudah Mr. akan kasih
no Mr. tapi dari inbox ya?” “okey” balasku singkat.
. . .
16 agustus 2010, pertama kali aku memiliki
nomer telephonenya. Kami semakin akrab di telephone, pasti setiap pulang
sekolah ia selalu menanyakan kabar dan sekolahku.
Namun, pada suatu hari aku membuat status, di status itu aku
mencurahkan perasaanku yang sangat senang bisa mengnal Mr. tetapi aku sangat
bingung, bingung sekali dengan rasa itu. Setelah selesai mengetk lalu aku
publikaskan ke facebook untuk status terbaruku hari itu. Aku berharap Mr.
membaca dan mengcomment statusku yang terbaru itu. Tetapi, anehnya tidak biasa
Mr. tidak mngcomment status atau melike statusku. Kali ini tidak ada status
terbaru dari profil Rush Mania Vyan. Aku sangat bertanya-tanya, bahkan ketikaku
lihat profilnya status Mr. masih yang kemarin. Timbulah tanda Tanya besar di
kepalaku “Aneh..? biasanya Mr. sering online, tapi kenapa sekarang statusnya
masih yang kemarin??” tanyaku pada diri sendiri. Ke esokkan harinya di sekolah,
biasanya setiap pagi aku selalu mlihat Mr. duduk di sofa depan kantor guru
bersama teman-temannya. Tapi kali ini ku lihat tak ada Mr. di tempat itu,
seharian tak ada kabar tentangnya, hilang begitu saja bagai di telan bumi.
Sepulang
sekolah, aku langsung membuka facebookku di computer karena penasaran dan
langsung melihat profil facebooknya. Namun hasilnya masih seperti yang kemarin.
Belum ada status terbaru dan statusnyapun masih yang kemarin. “tumben-tumben
sekali, seharian ini tak ada kabar dari Mr.Vyan” kataku begitu. Timbul rasa
gelisah, takut, ragu, sedih, kecewa, penasaran, dan yang paling besar adalah
tanda tanyaku terhadap Mr.Vyan. Aku mulai berinisiatip untuk mengsmsnya, tetapi
setelah di sms tak ada balasan dari Mr.Vyan. “ada apa gerangan ini?? Menghilang
bagai di sapu angin..?” tanyaku bingung pada diri sendiri. Lalu akupun
menelephone nomernya. Ternyata nomer telephonnya aktif, tapi tidak di
angkat-angkat. “kenapa telephonku tidak di angkat? Lalu kenapa smsku tidak di
balas??” lagi-lagi aku bertanya pada diri sendiri.
Aku kesal
tak main, tiga hari Mr.Vyan tidak ada kabar. Telephone tidak di angkat,padahal
aktif, sms tidak di balas dan selama tiga hari itu Mr.tidak membuka-buka
facebooknya. Selain itu,selamat tiga hari akhir-akhir ini Mr.Vyanpun tak ada di
sekolah. Aku merasa sangat sedih dan kecewa lalu “uuuhh.. Mr. kenapasih??
Kenapa tiga hari ini Mr. tidak ada di sekolah?? Sedih sekali” kataku sendiri.
Lalu
keesokan harinya lagi, sepulang sekolah aku berlari menuju kamarku dan langsung
membuka facbook tanpa mengganti pakaian terlbih dahulu. Aku lihat profil
facebooknya kembali namun hasilnya tetap sama “MENYEBALKAN……!!!” spontan aku
berteriak dan terdengar oleh mamahku yang berada di ruang tamu “Mei… kamu
kenapa..?????” terdengar suara mamahku sambil sedikit berterak “enggak ko
mah..” Jawabku spontan. Kali ini aku benar-benar lelah. Fikiranku, perasaanku,
kekhawatiranku, hatiku, dan tubuhku serta suaraku karena berteriak. Aku
langsung menjatuhkan tubuhku dan berbalik tengkurap lalu menangis sambil
menutupi wajahku dengan bantal.
Setelah beberapa menit menangis, tanpa berfkir panjang aku
langsung menghapus nomer telephone Mr.Vyan, sms-smsnya dan memblokir
facebooknya dari prtemananku.
Keesokan
paginya di sekolah ternyata Mr.Vyan masuk sekolah kembali. Aku lewat seperti
biasa Mr. tersenyum padaku namun aku cuek menanggapi senyumannya.
Dua minggu berlalu aku masih tetap cuek padanya, kali ini Mr.
sungguh merasa kebingungan, karena setiap ia menelephoneku tak aku angkat, ia
sms tak aku balas dan ketika di facebook, ia ingin melihat profilku namun tak
bisa karena aku sudah memblokir facebooknya.
Malamnya
Mr.Vyan mengsmsku dan itupun terakhir kalinya ia sms. Dalam sms itu
“Assalamualaikum.. Mei? Lagi apa? Maaf kalau Mr. menggangu Mei, tapi ini untuk
yang terakhir kali, Mr. mau Tanya Meila kenapa? Kenapa 2 minggu terakhir ini
Mei cuek sama Mr.? memang Mr. salah apa sama Mei?? Jujur Mr.Vyan bingung kenapa
Mei ngediemin Mr. sampai selama ini??” akupun terdiam membacasms itu.
Keesokan harinya, aku datang seperti biasa tapi tiba-tiba
datang temanku Rezty berlari menghampiriku. “Mei.. Mei..!!” dengan nada
tergesa-gesa “ada apa Rez??” pagi-pagi sudah seperti orang yang habis di kejar
anjing..” kataku asal “Mei kamu tahu ga?? Kalau hari ini Mahasiswa KKN di
sekolah kita akan perpisahan???” Tanya Rezty langsung mengutarakan
pembicaraannya “APA…???!?” kataku terkejut, sambil mngatur nafasnya dan menarik
nafas panjang Rezty mnjawab “Iya Mei, aku juga baru tahu hari ini dari Dina.
aku bungkam seribu bahasa.
Ternyata benar, hari itu tepatnya
tanggal 03 September 2010 adalah
hari perpisahan Mahasiswa KKN yang ada di sekolahku. Di kelas aku duduk
termenung sendiri dengan lamunanku yang panjang. Aku terdiam membisau tanpa
berkata-kata sedikitpun, tiba-tiba lamunankupun terurai kabur oleh tepukan
tangan seseorang di bahuku yang mengejutkan diriku yang ternyata adalah Rezty.
Aku melihat di sekitarku, ada Rezty, Putri, dan Febi di sampingku “Mei ayo
keluar, hari ini kita tidak belajar karena hari ini Perpisahan Mahasiswa KKN”
kata Rezty padaku “Iya Mei, yang lain sudah di luar berbaris untuk bersalaman
dengan Mahasiswa-mahasiswa KKN itu” kata
Putri juga padaku. Aku terdian dan teringat akan sms Mr. Vyan tadi malam Lalu
aku segera bangkit dari kursiku dan pergi meninggalkan kelas bersama teman-temanku. Setelah di luar kelas hatiku berdegup sangat kencang. Semua rasa
bagai bercampur menjadi satu, tetesan air mata ini sekejap tak terbendung dan
basahi pipi ini. aku langsung berlari menuju gerbang sekolah dan pulang lebih
awal dari murid-murid yang lain. Ternyata Mr.Vyan melihatku, ia sedikit
memanggilku dengan badan tetap di tempat. ingin sekali ia menghentikan langkah
cepatku, namun apa daya ia tak bisa berbuat begitu karena sekarang di
hadapannya adalah murid-murid yang berbaris untuk mendapat giliran bersalaman
dengannya para Mahasiswa KKN yang lain sebagai tanda pertemuannya yang
terakhirdi sekolah tersebut.
Sesampainya di rumah, aku langsung
berlari ke ruang atas tepatnya di kamarku. Aku langsung menjatuhkan tubuhku di
kasur dan menangis histeris sambil menutupi wajahku dengan bantal “Aku..Mr…,
tapi mengapa…hiks..??” tanyaku sambil menangis “pantas saja tadi malam ia
mengsmsku dan berkata ini yang terakhir... ternyata dia.. hari ini…” aku terus
menangis kata-kataku terputus-putus. “aku terus menangis sambil menyalahkan
diri sendiri “BODOH…!!!” teriakku sambil menutup wajahku dengan bantal.
Di tempat lain yaitu di bus, ternyata
Mr.Vyan sudah berada di bus dan nampaknya sedang melamun. Dalam lamunannya
Mr.Vyan sedang memikirkan sesuatu. sambil menyender di kursi bus, Ia melamun sambil berkata “Meila.. kamu kenapa??
Kenapa kamu tidak mau mengangkat telephone dan membalas sms dariku..??”
tanyanya sendiri sambil mengingat-ingat “kenapa kamu juga memblokir facebook
Mr.sih???” kali ini ia semakin bingung dan kesal sendiri “Asal kamu tahu Mei…
sebenarnya.. Mr…” kata-katanya tidak di lanjutkan karena teringat akan kejadian
tadi pagi. Ketika ia melihat Meila menangis dan berlari. Lalu ia menarik
nafasnya agar lebih tenang, lalu ia duduk terdiam beberapa saat tanpa bersuara.
Setelah lama ia lakukan itu, lalu di lanjutkanlah kata-katanya tadi “Mei..
sebenarnya.. Mr… menyukai Meila.. tapi Mr. sedih, kenapa Meila lakukan ini pada
Mr..???” lanjutnya dengan tetesan air mata yang seketika membasahi di pipinya.
. . .
Bersambung . . .